Yaqut Ketiga:
Berakhlak Mulia Itu Menentramkan Hati
Manusia adalah cermin bagi manusia yang lain. Jika seseorang berbudi pekerti luhur terhadap orang lain, maka orang lain pun akan berlaku serupa terhadapnya. Sehingga, urat sarafnya akan selalu tenang tanpa gejolak dan hatinya akan senantiasa damai. Berikutnya, ia akan merasakan bahwa dirinya hidup dalam masyarakat yang bersahabat.
Seseorang berakhlak baik lebih dekat kepada ketenangan, jauh dari kegelisahan dan keadaan yang menyengsarakan. Lebih dari itu, akhlak yang baik merupakan ibadah kepada Allah dan termasuk yang sangat dianjurkan oleh Islam. Allah berfirman: "Jadilah engkau pemaaf, serulah orang-orang mengerjakan kebaikan dan berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'raf: 199).
Dan firman Allah tentang kepribadian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: "Sebab rahmat dari Allah, maka kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri darimu. Karena itu, maafkanlah mereka, memohonlah ampunan untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka. Apabilah kamu telah berbulat tekad, maka betawakal lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159)
Rasulullah shallallahu bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dari kalian adalah yang paling baik akhlaknya, yang selalu merangkul ketika berjalan (menjaga persaudaraan) dan menyenangi dan disenangi. Orang yang paling aku benci dari kalian adalah yang suka mengadu domba, yang memisahkan antara orang yang saling mengasihi dan mencari-cari aib orang yang bersih."
Keraguan, rendah diri dan membelenggu diri dalam satu persoalan tanpa cita-cita itu hanya akan mmbuat manusia gelisah dan hilang keseimbangan.
***
Semoga Bermanfaat

No comments:
Post a Comment