Sunday, June 11, 2023

Bicara Fase Kehidupan

Fase demi fase kehidupan di dunia ini sudah terlalui. Memang belum semua, tapi setidaknya dari yang sedikit ini sudah cukup untuk membuatku tersadar tentang kadar diriku sendiri; bahwa aku hanya hamba yang lemah. 

Bicara tentang fase kehidupan, beberapa di antaranya mungkin terasa seperti mengulang lalu sebagiannya lagi diisi dengan pengalaman serta cerita baru. Mulai dari cerita seru hingga yang mengharu biru. 

Jika setiap fase tersebut diabadikan dalam potret gambar, mungkin sudah terkumpul menjadi album yang darinya aku akan banyak mengambil pelajaran.

Bertemu dan berpisah. Menerima dan memberi. Berharap dan merelakan. Jatuh dan bangkit. Dari itu semua---atas izinNya---dengan sadar aku pun jadi belajar tentang bagaimana kehidupan ini berputar. Dan dari sana pula aku pun berusaha memahami bagaimana cara kerja hati manusia dalam menghadapi setiap fase tersebut. Yang menarik bagiku ternyata meski fase yang kita lalui sama, tapi tetap saja lain raga bisa jadi lain cerita. 

Dalam setiap fase kehidupan, aku memang tidak dipaksa untuk selalu sempurna setiap saat, melainkan aku diminta untuk berjuang semampuku. Penciptaku tahu betul titik lemahku sebagai manusia, dan aku sebagai hambaNya tak henti meminta agar terus dimampukan dalam setiap keadaan; mampu bersyukur saat diberi nikmat, mampu bersabar saat diberi ujian, dan mampu beristighfar serta bertaubat disaat melakukan kesalahan.

Kembali lagi. Jika setiap fase kehidupan ini berupa kumpulan potret gambar, maka tidak heran jika ada seorang tokoh besar di era klasik yang mengatakan bahwa “hidup ini adalah tentang seni melihat.” Ya mungkin salah satunya melihat 'kumpulan potret gambar' alias 'fase kehidupan' itu sendiri. Apakah kita bisa melihatnya dengan ilmu sehingga menghasilkan pelajaran berharga, atau hanya sebatas melihatnya dengan mata dan pikiran kosong sehingga tidak menghasilkan apa-apa selain kenangan yang berlalu.

Dan semoga kita termasuk orang yang dimampukan untuk melihat kehidupan ini dengan sudut pandang yang benar, sudut pandang yang bisa membawa kita berprogres menuju lebih baik---yakni kita melihat kehidupan ini tidak dengan mata dan pikiran kosong, melainkan dengan hati yang selamat dan ilmu (syar'i) yang bermanfaat yang di mana dengan cara itu Allah pun menjadi ridha dan memberikan husnul khotimah pada fase akhir kehidupan kita.




No comments:

Post a Comment