Saturday, June 25, 2022

Pesan Untuk 'Seseorang'

Malam ini sepi, sama seperti biasanya. Tidak. Aku tidak sedang mengeluhkan keadaan, hanya sedang mencoba memberi gambaran tentang bagaimana aku ketika dihadapkan dengan suasana setelah matahari terbenam. Tak jarang setelah hari yang panjang, alih-alih mengantarkan pada jam tidur normal, justru malah menyisakan lelah yang kemudian disambut oleh tumpukan pertanyaan di kepala yang siap menghadangku ketika hendak memejam. Terkadang kepala terasa berat, tapi suasana hati enggan berkompromi untuk bisa segera mengistirahatkan diri. Malam semakin larut, kantuk pun datang setelah mata kenyang menangis. 

Jangan terkecoh. Meski menggunakan kata ganti orang pertama tunggal, namun tulisan di atas ini tidak secara mutlak menceritakan tentangku. Melainkan tentang seseorang yang setiap hari berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia 'sudah sembuh' dari luka di batinnya, tentang seseorang yang gelisah dengan penantiannya, tentang seseorang yang sedang ditimpa masalah besar, tentang seseorang yang pandai menyembunyikan sisi melankolinya di hadapan makhluk bernama manusia. Jika kamu adalah salah satu dari tokoh 'seseorang' itu, izinkan aku untuk menyampaikan pesan ini untukmu. 
Teruntuk seseorang [yang semoga Allah lembutkan hatimu],

Seseorang yang pertama,
Untaian kalimat kegelisahan yang kau sembunyikan dari pendengaran manusia bukan berarti tak akan terdengar pula oleh Rabb-mu, Dzat Yang Maha Mendengar. Dia adalah Allah As Sami'. Allah mendengarmu bahkan untuk setiap kata yang tersembunyi rapi di dalam dasar hatimu. Jangan sungkan untuk mencurahkan segala isi hatimu hanya pada-Nya. Jangan kau pendam sendirian, ceritakan semua pada-Nya. Bukankah indah jika Rabbul 'alamin menjadi pihak pertama yang kita datangi untuk kita curhati? Sebab hanya di sisi-Nya lah segala kebaikan itu berasal dan di sisi-Nya lah segala ceritamu akan aman terjaga.

Seseorang yang ke-dua,
Jika hatimu sakit karena seorang manusia, maka mintalah agar hatimu disembuhkan oleh pemiliknya yaitu Allah azza wa jalla. Lalu berusahalah memalingkan diri dari hal yang menyakitimu itu. Teringat ungkapan dari kalangan orang salih terdahulu, "mengingat manusia adalah penyakit dan mengingat Allah adalah obatnya." 

Seseorang yang ke-tiga,
Jika hatimu sedang gelisah karena menantikan sesuatu yang indah, berbaik sangkalah pada Allah. Bisa jadi tertundanya sesuatu itu karena hendak disempurnakan. Karenanya kita perlu bersabar dengan kesabaran yang indah.  

Seseorang yang ke-empat,
Jika saat ini kamu sedang dihadapkan dengan masalah yang cukup rumit, berbaik sangkalah pada Dzat Yang Maha Bijaksana. Bisa jadi Allah ingin kita untuk 'naik level'. Bertahanlah & siap-siap untuk memanen hikmah yang banyak.

Di sisi lain, ada baiknya kita pun mau  mengintrospeksi diri. Karena bisa jadi masalah yang mendera itu ada andil dari dosa kita sendiri. Disampaikan oleh Al Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Wabilush Shayyib tentang orang yang mengenal Allah; ia akan berbaik sangka pada Allah atas segala nikmat yang ia terima dan ia tidak keberatan mengakui kesalahannya sendiri saat ia dipertemukan dengan keadaan sulit dalam hidupnya. 

Sederhananya, ketika terjadi sebuah masalah, seseorang yang mengenal Allah dia tidak buru-buru menyalahkan pihak lain, melainkan dia akan melihat kesalahan dan dosanya sendiri. Masalah yang ia alami bukanlah karena salah si A, si B, atau si C, melainkan karena kesalahannya sendiri. 

Satu hal yang penting untuk diingat; jangan berputus asa dari rahmat-Nya, ya. Muhasabah diri lalu berbenahlah dengan jujur kepada Allah.

Jadi, kamu termasuk 'seseorang' yang mana? Pertama, ke-dua, ke-tiga, atau ke-empat?
Apapun yang sedang kamu hadapi saat ini, semoga Allah berikan kemudahan dan kelapangan hati untuk melewatinya. Semoga malammu tak lagi berat untuk dilalui dan tangismu berganti menjadi tangis bahagia yang dipenuhi rasa syukur. Aamiin.


Allah berfirman,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).”
 (QS Asy Syura: 30)

"Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku" 
(QS. Yusuf: 86)


*Nasihat ini ditulis untuk diriku sebelum kamu :)







No comments:

Post a Comment